rss

05 April 2010

Pesilat Setia Hati Tewas saat Diuji

SEPUTAR INDONESIA
04 aPRIL 2010

BOJONEGORO (SI) – Latihan olah pernapasan perguruan silat Setia Hati (SH) membawa korban. Joko Purnomo,17,remaja asal Desa Gading,Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro,tewas dalam latihan olah pernapasan saat ujian kenaikan tingkat.

Kejadian yang merenggut nyawa Joko berawal saat dia bersama puluhan murid SH lain melakukan latihan di Desa Gading pukul 02.30 WIB, dini hari kemarin. Latihan tersebut juga sebagai ujian kenaikan tingkat sembilan siswa perguruan tersebut, termasuk Joko. Dalam latihan ini para pesilat dibimbing pelatih Mindarto,22.

Layaknya ujian kenaikan tingkat dalam perguruan silat, Joko yang mengejar sabuk hijau (dari sabuk merah yang sudah dia kenakan), harus melewati beberapa pos dengan pelatih berbeda-beda. Saat latihan pernapasan dengan pelatih Mindarto, tiba-tiba korban muntah-muntah dan tak sadarkan diri. Sang pelatih pun kebingungan dan memanggil mantri kesehatan puskesmas setempat.

Karena kondisi Joko tidak segera membaik, Mindarto dan siswa SH yang sedang berlatih melapor ke Polsek Tambakrejo. Sementara Joko dibawa ke puskesmas terdekat. Sayang, belum sampai mendapat perawatan medis, Joko meninggal. Kami sudah memeriksa dua orang, salah satunya pelatih.Namun, statusnya masih saksi, belum tersangka, kata KapolsekTambakrejo AKP Suprapto. Dari hasil penyelidikan polisi diketahui bahwa ada lebam akibat tendangan di bagian dada Joko.

Mendapati ada hal yang tak wajar,polisi pun membawa mayat Joko ke RSUD dr Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro untuk diautopsi. Hasilnya, dokter menemukan bekas luka akibat benda tumpul sepanjang 7 cm di paruparu sebelah kanan tubuh Joko. Awalnya itu memang ada tendangan sehingga dia muntahmuntah, ujarnya. Polisi sendiri belum bisa memastikan, apakah ada unsur kesengajaan atau tidak.

Karena itu, untuk sementara kasus tersebut mengacu pada Pasal 359 dan 360 KUHP, yaitu kelalaian hingga menyebabkan orang lain meninggal. Kita terus menyelidikinya, kata Suprapto seusai memeriksa Mindarto. Sementara itu,Ketua Cabang SH Bojonegoro Wahyu Subakdiono, yang ikut datang ke RSUD dr Sosodoro Djatikoesoemo, mengakui ada kelalaian yang dilakukan pelatih hingga mengakibatkan Joko meninggal dunia.

Dia berjanji akan memberikan sanksi tegas kepada pelatih bersangkutan. Sanksi tegas itu bisa mencopot dari kepelatihan.Atau jika terbukti ada kesengajaan, bisa dipecat dari keanggotaan SH,paparnya. Dia juga mendukung polisi untuk mengusut tuntas kasus tersebut. Diakuinya, sudah dua kali ini kejadian latihan pernapasan menyebabkan kematian murid SH yang berlatih.

Kami, SH, menjunjung tinggi supremasi hukum. Kami mendukung kepolisian, tegas Wahyu. Kematian Joko ini merupakan kasus kedua yang terjadi dalam latihan perguruan silat SH sejak 2009 silam.Sebelumnya,Oyon,17, siswa SH asal Desa Banjaranyar, Kecamatan Baureno, juga bernasib sama.Dia tewas sesaat setelah melakukan latihan penapasan di lapangan Desa Banjaranyar pada 12 September 2009 malam.

Admin

Kharisma

Warga SH Terate Smaga


1.Dria (2005)
2.Tegar (2005)
3.Prima (2005)
4.Eka (2006)
5.Kharisma (2006)
6.Ficky (2007)
7.Mifta (2007)
8.Ardianto (2008)
9.Kristianto (2008)
10.Aldila (2009)
11.Rizki (2009)
12.Imam (2009)
 
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA

Ikuti Blog ini

Tukar Link