rss

Falsafah PSHT

Manusia dapat dihancurkan..
Manusia dapat dimatikan..
tetapi manusia tidak dapat dikalahkan..
selama manusia itu masih setia pada dirinya sendiri..
atau ber SH pada dirinya sendiri..

Mukadimah PSHT

MUKADIMAH SETIA HATI TERATE Bahwa sesungguhnya hakekat hidup itu berkembang menurut kodrat iramanya masing-masing menuju kesempurnaan; demikian pun kehidupan manusia sebagai mahkluk Tuhan yang terutama, hendak menuju keabadian kembali kepada causa prima titik tolak segala sesuatu yang ada, melalui tingkat ke tingkat namun tidak setiap insan menyadari bahwa apa yang dikejar-kejar itu telah tersimpan menyelinap di lubuk hati nuraninya. SETIA HATI sadar menyakini akan hakiki hayati itu dan akan mengajak serta para warganya menyingkap tabir/tirai selubung hati nurani dimana “SANG MUTIARA HIDUP” bertahta. Pencak silat salah satu ajaran SETIA HATI dalam tingkat pertama berintikan seni olah raga yang mengandung unsur pebelaan diri untuk mempertahankan kehormatan, keselamatan dan kebahagiaan dari kebenaran terhadap setiap penyerang; dalam pada itu SETIA HATI sadar dan yakin bahwa sebab utama dari segala rintangan dan malapetaka serta lawan dari kebenaran hidup yang sesungguhnya bukanlah insan, mahkluk atau kekuatan yang diluar dirinya; Oleh karena itu pencak silat hanyalah suatu syarat untuk mempertebal kepercayaan kepada diri sendiri dan mengenal diri pribadi Maka SETIA HATI pada hekekatnya tanpa mengingkari segala martabat-martabat keduniawian, tindak kandas/tenggelam pada jajaran Pencak Silat sebagai pendidikan ketubuhan saja, melainkan lebih menyelami kedalam lambang pendidikan kejiawaan untuk memiliki sejauh-jauh kepuasan hidup abadi lepas dari pengaruh rangka dan suasana. Sekedar syarat bentuk lahir, disusunlah Organisasi dalam rangka “Persaudaraan Setia Hati Terate”, Sebagai ikatan antara saudara “SETIA HATI” (SH) dan lembaga yang bergawai sebagai pembawa dan pemancar cita.

Sekretariat:

SMA Negeri 3 Pati
Jl. Panglima Sudirman no. 1A
Pati, Jawa Tengah

Email: setiahatiterate_smaga@yahoo.com

Jadwal Latihan

Latihan dilaksanakan setiap
Hari : Rabu dan Jumat
Waktu : 16.00 - Selesai
Tempat : Halaman SMA 3 Pati
Pelatih : Mas Eko Wahono

About Me

Foto saya
Salam Persaudaraan... Selamat Datang Di Blog Kami. Blog ini dibuat sebagai sarana komunikasi, informasi dan sarana mempererat tali persudaraan antara warga sh terate dimanapun berada.., Semoga blog ini Dapat Bermanfaat...
SELAMAT DATANG DI BLOG SETIA HATI TERATE RAYON SMA 3 PATI

05 April 2010

Pesilat Setia Hati Tewas saat Diuji

SEPUTAR INDONESIA
04 aPRIL 2010

BOJONEGORO (SI) – Latihan olah pernapasan perguruan silat Setia Hati (SH) membawa korban. Joko Purnomo,17,remaja asal Desa Gading,Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro,tewas dalam latihan olah pernapasan saat ujian kenaikan tingkat.

Kejadian yang merenggut nyawa Joko berawal saat dia bersama puluhan murid SH lain melakukan latihan di Desa Gading pukul 02.30 WIB, dini hari kemarin. Latihan tersebut juga sebagai ujian kenaikan tingkat sembilan siswa perguruan tersebut, termasuk Joko. Dalam latihan ini para pesilat dibimbing pelatih Mindarto,22.

Layaknya ujian kenaikan tingkat dalam perguruan silat, Joko yang mengejar sabuk hijau (dari sabuk merah yang sudah dia kenakan), harus melewati beberapa pos dengan pelatih berbeda-beda. Saat latihan pernapasan dengan pelatih Mindarto, tiba-tiba korban muntah-muntah dan tak sadarkan diri. Sang pelatih pun kebingungan dan memanggil mantri kesehatan puskesmas setempat.

Karena kondisi Joko tidak segera membaik, Mindarto dan siswa SH yang sedang berlatih melapor ke Polsek Tambakrejo. Sementara Joko dibawa ke puskesmas terdekat. Sayang, belum sampai mendapat perawatan medis, Joko meninggal. Kami sudah memeriksa dua orang, salah satunya pelatih.Namun, statusnya masih saksi, belum tersangka, kata KapolsekTambakrejo AKP Suprapto. Dari hasil penyelidikan polisi diketahui bahwa ada lebam akibat tendangan di bagian dada Joko.

Mendapati ada hal yang tak wajar,polisi pun membawa mayat Joko ke RSUD dr Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro untuk diautopsi. Hasilnya, dokter menemukan bekas luka akibat benda tumpul sepanjang 7 cm di paruparu sebelah kanan tubuh Joko. Awalnya itu memang ada tendangan sehingga dia muntahmuntah, ujarnya. Polisi sendiri belum bisa memastikan, apakah ada unsur kesengajaan atau tidak.

Karena itu, untuk sementara kasus tersebut mengacu pada Pasal 359 dan 360 KUHP, yaitu kelalaian hingga menyebabkan orang lain meninggal. Kita terus menyelidikinya, kata Suprapto seusai memeriksa Mindarto. Sementara itu,Ketua Cabang SH Bojonegoro Wahyu Subakdiono, yang ikut datang ke RSUD dr Sosodoro Djatikoesoemo, mengakui ada kelalaian yang dilakukan pelatih hingga mengakibatkan Joko meninggal dunia.

Dia berjanji akan memberikan sanksi tegas kepada pelatih bersangkutan. Sanksi tegas itu bisa mencopot dari kepelatihan.Atau jika terbukti ada kesengajaan, bisa dipecat dari keanggotaan SH,paparnya. Dia juga mendukung polisi untuk mengusut tuntas kasus tersebut. Diakuinya, sudah dua kali ini kejadian latihan pernapasan menyebabkan kematian murid SH yang berlatih.

Kami, SH, menjunjung tinggi supremasi hukum. Kami mendukung kepolisian, tegas Wahyu. Kematian Joko ini merupakan kasus kedua yang terjadi dalam latihan perguruan silat SH sejak 2009 silam.Sebelumnya,Oyon,17, siswa SH asal Desa Banjaranyar, Kecamatan Baureno, juga bernasib sama.Dia tewas sesaat setelah melakukan latihan penapasan di lapangan Desa Banjaranyar pada 12 September 2009 malam.

[+/-] Selengkapnya...

19 September 2009



Lihat Kartu Ucapan Lainnya
(KapanLagi.com)



[+/-] Selengkapnya...

18 September 2009

Profile PSHT


Jiwa patriotisme yang tinggi ditunjukkan oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo, salah seorang Saudara Tertua Setia Hati, dengan bantuan teman-temannya dari Pilang Bango, Madiun dengan berani menghadang kereta api yang lewat membawa tentara Belanda atau mengangkut perbekalan militer. Penghadangan, pelemparan, dan perusakkan yang terjadi berulang-ulang sampai akhirnya ia ditangkap PID Belanda dan mendapat hukuman kurungan di penjara Cipinang dan dipindahkan ke Padang, Sumatera Barat. Setelah dibebaskan, Ki Hadjar Hardjo Oetomo yang telah mendirikan Setia Hati Pencak Sport Club yang kemudian mengaktifkan kembali perguruannya sampai akhirnya berkembang dengan nama Persaudaraan Setia Hati Terate.

Persaudaraan Setia Hati Terate dalam perkembangannya dibesarkan oleh RM Imam Koesoepangat murid dari Mohammad Irsyad kadhang (saudara) Setia Hati Pencak Sport Club (SH PSC) yang merupakan murid dari Ki Hadjar Hardjo Oetomo.

Sebelum menjadi kadhang SH dan mendirikan SH PSC, Ki Hadjar Hardjo Oetomo magang sebagai guru di SD Banteng Madiun. Tidak betah menjadi guru, bekerja di Leerling Reambate di SS (PJKA) Bondowoso, Panarukan dan Tapen. Tahun 1906 keluar dari PJKA dan bekerja menjadi Mantri Pasar Spoor Madiun di Mlilir dengan jabatan terakhir sebagai Ajudan Opsioner Pasar Mlilir, Dolopo, Uberan dan Pagotan (wilayah selatan Madiun). Pada tahun 1916 bekerja di pabrik gula Redjo Agung Madiun. Tahun 1917 masuk menjadi saudara SH dan dikecer langsung oleh Ki Ngabei Soerodiwirjo, pendiri Persaudaran Setia Hati. Pada tahun ini bekerja di stasiun kereta api Madiun hingga menjabat Hoof Komisaris. Tahun 1922 bergabung dengan Sarekat Islam dan mendirikan Setia Hati Pencak Sport Club di Desa Pilangbango, Madiun, yang kemudian berkembang sampai ke daerah Nganjuk, Kertosono, Jombang, Ngantang, Lamongan, Solo, dan Yogyakarta.

Tahun 1925, ditangkap oleh Pemerintah Belanda dan dipenjara di Cipinang, kemudian dipindahkan ke Padang, Sumatra Barat selama 15 tahun. SH PSC dibubarkan Belanda karena terdapat nama "pencak". Setelah pulang dari masa tahanan mengaktifkan kembali SH PSC dan untuk menyesuaikan keadaan, kata "pencak" pada SH PSC menjadi "pemuda". Kata "pemuda" semata-mata hanya untuk mengelabui Belanda agar tidak dibubarkan. Bertahan sampai tahun 1942 bersamaan dengan datangnya Jepang ke Indonesia.

Tahun 1942, atas usul saudara SH PSC Soeratno Soerengpati tokoh pergerakan Indonesia Muda, nama SH Pemuda Sport Club diubah menjadi Setia Hati Terate. Pada waktu itu SH Terate bersifat perguruan tanpa organisasi.

Tahun 1948, atas prakarsa Soetomo Mengkoedjojo, Darsono,dan lain-lain mengadakan konferensi di rumah Ki Hadjar Hardjo Oetomo di desa Pilangbango, Madiun. Hasil konferensi menetapkan Setia Hati Terate yang dulunya bersifat perguruan diubah menjadi organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate dengan diketuai oleh Oetomo Mangkoewidjojo dengan wakilnya Darsono. Kemudian secara berturut-turut:

· Tahun 1950, Ketua Pusat oleh Mohammad Irsyad.
· Tahun 1974, Ketua Pusat oleh RM Imam Koesoepangat.
· Tahun 1977-1984, Ketua Dewan Pusat oleh RM Imam Koesoepangat dan Ketua Umum Pusat oleh Badini.
· Tahun 1985, Ketua Dewan Pusat oleh RM Imam Koesoepangat dan Ketua Umum Pusat oleh Tarmadji Boedi Harsono.
· Tahun 1988, Ketua Dewan Pusat RM Imam Koesoepangat meninggal dunia dan PSHT dipimpin oleh Ketua Umum Tarmadji Boedi Hardjono sampai sekarang.

Untuk menjadi saudara pada Persaudaraan Setia Hati "Terate" ini, sebelumnya seseorang itu terlebih dahulu harus mengikuti pencak silat dasar yang dimulai dari sabuk hitam, merah muda, hijau dan putih kecil. Pada tahap ini seseorang tersebut disebut sebagai siswa atau calon saudara.

Selama dalam proses latihan pencak silat, seorang pelatih/warga (saudara SH) juga memberikan pelajaran dasar ke-SH-an secara umum kepada para siswa.

Setelah menamatkan pencak silat dasar tersebut, seseorang yang dianggap sebagai warga atau saudara SH adalah apabila ia telah melakukan pengesahan yang dikecer oleh Dewan Pengesahan. Dewan pengesahan ini termasuk saudara SH yang "terbaik dari yang terbaik" yang dipilih melalui musyawarah saudara-saudara SH. Proses kecer tersebut berlangsung pada bulan Syura. Adapun sarat yang harus disediakan dalam pengeceran antara lain: Ayam jago, mori, pisang, sirih, dan lain sebagainya sarat-sarat yang telah ditentukan.

Dalam proses pengeceran ini, kandidat diberi pengisian dan gemblengan jasmani dan rohani dan ilmu ke-SH-an serta petuah-petuah, petunjuk-petunjuk secara mendalam dan luas. Saudara SH yang baru disahkan tersebut, dalam tingkatan ilmu disebut sebagai saudara tingkat I (erste trap). Pada Persaudaraan Setia Hati Terate juga dibagi dalam tiga jenis tingkatan saudara yaitu saudara SH Tingkat I (ester trap), Tingkat II (twede trap), tingkat III (derde trap).

Pada Persaudaraan Setia Hati Terate diajarkan 36 jurus pencak silat yang merupakan warisan dari Ki Ngabei Soerodiwirjo di erste trap serta pelajaran ilmu ke-SH-an yang dapat diperoleh pada tingkatan twede trap dan derde trap. Jurus-jurus tersebut merupakan ramuan dari beberapa aliran pencak silat yang berada di nusantara, di antaranya dari Jawa Barat, Betawi (Jakarta), dan Minangkabau.

Khadang SH Terate tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan di beberapa negara seperti Belanda, Perancis, Belgia, Jerman, Amerika Serikat, Australia, Malaysia, Singapura, Vietnam, Brunei Darussalam. Secara administratif mulai dirintis pencatatan jumlah saudara pada tahun 1986. Sehingga jumlah saudara mulai tahun 1986 - 1999 sebanyak 108.267

[+/-] Selengkapnya...

Sejarah PSHT

Manusia dapat dihancurkan
Manusia dapat dimatikan
akan tetapi manusia tidak dapat dikalahkan
selama manusia itu setia pada hatinya
atau ber-SH pada dirinya sendiri

Falsafah Persaudaraan Setia Hati Terate itu ternyata sampai sekarang tetap bergaung dan berhasil melambungkan PSHT sebagai sebuah organisasi yang berpangkal pada "persaudaraan" yang kekal dan abadi.
Adalah Ki Hadjar Hardjo Oetomo, lelaki kelahiran Madiun pada tahun 1890. Karena ketekunannya mengabdi pada gurunya, yakni Ki Ngabehi Soerodiwiryo, terakhir ia pun mendapatkan kasih berlebih dan berhasil menguasai hampir seluruh ilmu sang guru hingga ia berhak menyandang predikat pendekar tingkat III dalam tataran ilmu Setia Hati (SH). Itu terjadi di desa Winongo saat bangsa Belanda mencengkeramkan kuku jajahannya di Indonesia.

Sebagai seorang pendekar, Ki Hadjar Hardjo Oetomo pun berkeinginan luhur untuk mendarmakan ilmu yang dimilikinya kepada orang lain. Untuk kebaikan sesama. Untuk keselamatan sesama. Untuk keselamatan dunia. Tapi jalan yang dirintis ternyata tidak semulus harapannya. Jalan itu berkelok penuh dengan aral rintangan. Terlebih saat itu jaman penjajahan. Ya, sampai Ki Hadjar sendiri terpaksa harus magang menjadi guru pada sekolah dasar di benteng Madiun, sesuai beliau menamatkan bangku sekolahnya. Tidak betah menjadi guru, Ki Hadjar beralih profesi sebagai Leerling Reambate di SS (PJKA/Kereta Api Indonesia saat ini - red) Bondowoso, Panarukan, dan Tapen.

Memasuki tahun 1906 terdorong oleh semangat pemberontakannya terhadap Negara Belanda - karena atasan beliau saat itu banyak yang asli Belanda -, Ki Hadjar keluar lagi dan melamar jadi mantri di pasar Spoor Madiun. Empat bulan berikutnya ia ditempatkan di Mlilir dan berhasil diangkat menjadi Ajund Opsioner pasar Mlilir, Dolopo, Uteran dan Pagotan.

Tapi lagi-lagi Ki Hadjar didera oleh semangat berontakannya. Menginjak tahun 1916 ia beralih profesi lagi dan bekerja di Pabrik gula Rejo Agung Madiun. Disinipun Ki Hadjar hanya betah untuk sementara waktu. Tahun 1917 ia keluar lagi dan bekerja di rumah gadai, hingga beliau bertemu dengan seorang tetua dari Tuban yang kemudian memberi pekerjaan kepadanya di stasion Madiun sebagai pekerja harian.

Dalam catatan acak yang berhasil dihimpun, di tempat barunya ini Ki Hadjar berhasil mendirikan perkumpulan "Harta Jaya" semacam perkumpulan koperasi guna melindungi kaumnya dari tindasan lintah darat. Tidak lama kemudian ketika VSTP (Persatuan Pegawai Kereta Api) lahir, nasib membawanya ke arah keberuntungan dan beliau diangkat menjadi Hoof Komisaris Madiun.

Senada dengan kedudukan yang disandangnya, kehidupannya pun bertambah membaik. Waktunya tidak sesempit seperti dulu-dulu lagi, saat beliau belum mendapatkan kehidupan yang lebih layak. Dalam kesenggangan waktu yang dimiliki, Ki Hadjar berusaha menambah ilmunya dan nyantrik pada Ki Ngabehi Soerodiwiryo.

Data yang cukup bisa dipertanggungjawabkan menyebutkan dalam tahun-tahun inilah Setia Hati (SH) mulai disebut-sebut untuk mengganti nama dari sebuah perkumpulan silat yang semula bernama "Djojo Gendilo Cipto Mulyo".

Masuk Sarikat Islam.

Memasuki tahun 1922, jiwa pemberontakan Ki Hadjar membara lagi dan beliau bergabung dengan Sarikat Islam (SI), untuk bersama-sama mengusir negara penjajah, malah beliau sendiri sempat ditunjuk sebagai pengurus. Sedangkan di waktu senggang, ia tetap mendarmakan ilmunya dan berhasil mendirikan perguruan silat yang diberi nama SH Pencak Spor Club. Tepatnya di desa Pilangbangau - Kodya Madiun Jawa Timur, kendati tidak berjalan lama karena tercium Belanda dan dibubarkan.

Namun demikian semangat Ki Hadjar bukannya nglokro (melemah), tapi malah semakin berkobar-kobar. Kebenciannya kepada negara penjajah kian hari kian bertambah. Tipu muslihatpun dijalankan. Untuk mengelabuhi Belanda, SH Pencak Sport Club yang dibubarkan Belanda, diam-diam dirintis kembali dengan siasat menghilangkan kata "Pencak" hingga tinggal "SH Sport Club". Rupanya nasib baik berpihak kepada Ki Hadjar. Muslihat yang dijalankan berhasil, terbukti Belanda membiarkan kegiatannya itu berjalan sampai beliau berhasil melahirkan murid pertamanya yakni, Idris dari Dandang Jati Loceret Nganjuk, lalu Mujini, Jayapana dan masih banyak lagi yang tersebar sampai Kertosono, Jombang, Ngantang, Lamongan, Solo dan Yogyakarta.

Ditangkap Belanda.

Demikianlah, hingga bertambah hari, bulan dan tahun, murid-murid Ki Hadjar pun kian bertambah. Kesempatan ini digunakan oleh Ki Hadjar guna memperkokoh perlawanannya dalam menentang penjajah Belanda. Sayang, pada tahun 1925 Belanda mencium jejaknya dan Ki Hadjar Hardjo Oetomo ditangkap lalu dimasukkan dalam penjara Madiun.

Pupuskah semangat beliau ? Ternyata tidak. Bahkan semakin menggelegak. Dengan diam-diam beliau berusaha membujuk rekan senasib yang ditahan di penjara untuk mengadakan pemberontakan lagi. Sayangnya sebelum berhasil, lagi-lagi Belanda mencium gelagatnya. Untuk tindakan pengamanan, Ki Hadjar pun dipindah ke penjara Cipinang dan seterusnya dipindah di penjara Padang Panjang Sumatera. Ki Hadjar baru bisa menghirup udara kebebasan setelah lima tahun mendekam di penjara dan kembali lagi ke kampung halamannya, yakni Pilangbangau, Madiun.

Selang beberapa bulan, setelah beliau menghirup udara kebebasan dan kembali ke kampung halaman, kegiatan yang sempat macet, mulai digalakan lagi. Dengan tertatih beliau terus memacu semangat dan mengembangkan sayapnya. Memasuki tahun 1942 bertepatan dengan datangnya Jepang ke Indonesia SH Pemuda Sport Club diganti nama menjadi "SH Terate". Konon nama ini diambil setelah Ki Hadjar mempertimbangkan inisiatif dari salah seorang muridnya Soeratno Soerengpati. Beliau merupakan salah seorang tokoh Indonesia Muda.

Selang enam tahun kemudian yaitu tahun 1948 SH Terate mulai berkembang merambah ke segenap penjuru. Ajaran SH Terate pun mulai dikenal oleh masyarakat luas. Dan jaman kesengsaraanpun sudah berganti. Proklamasi kemerdekaan RI yang dikumandangkan oleh Soekarno-Hatta dalam tempo singkat telah membawa perubahan besar dalam segala aspek kehidupan. Termasuk juga didalamnya, kebebasan untuk bertindak dan berpendapat. Atas prakarsa Soetomo Mangku Negoro, Darsono, serta saudara seperguruan lainnya diadakan konferensi di Pilangbangau (di rumah Alm Ki Hadjar Hardjo Oetomo). Dari konferensi itu lahirlah ide-ide yang cukup bagus, yakni SH Terate yang semenjak berdirinya berstatus "Perguruan Pencak Silat" dirubah menjadi organisasi "Persaudaraan Setia Hati Terate". Selanjutnya Soetomo Mangkudjajo diangkat menjadi ketuanya dan Darsono menjadi wakil ketua.

Tahun 1950, karena Soetomo Mangkudjojo pindah ke Surabaya, maka ketuanya diambil alih oleh Irsad. Pada tahun ini pula Ki Hadjar Hardjo Oetomo adalah seorang tokoh pendiri PSHT, mendapatkan pengakuan dari pemerintah Pusat dan ditetapkan sebagai "Pahlawan Perintis Kemerdekaan" atas jasa-jasa beliau dalam perjuangan menentang penjajah Belanda.

[+/-] Selengkapnya...

Ilmu Kebal

Para Kadang dan Adhek2 SH Terate sekalian pasti akan tertarik dengan judul kami di atas yang mungkin saja sangat menarik tetapi saya ingin mengingatkan pada Kadang dan Adhek2 sekalian bahwa ilmu kebal itu menarik dan menyesatkan atau bahkan hanya sebuah permainan trik dari orang2 pintar.

Sekilas saya akan menjelaskan rahasia dari ilmu kebal tersebut. Ilmu kebal adalah ilmu atau teknik yang digunakan agar anggota tubuh kita tidak akan terluka karena suatu hal seperti tergores pedang. Sehingga orang yang memiliki ilmu kebal tersebut akan selamat dan anggota tubuhnya tidak akan terluka. Tetapi ilmu kebal itu dapat dilakukan oleh orang2 biasa (yang tidak mengikuti aliran bela diri mana pun), jika mereka mengetahui kunci dan triknya. Mari saya tunjukkan trik dan kuncinya, ilmu kebal yang biasanya dipertunjukkan oleh aliran beladiri tertentu tidaklah nyata itu hanya trik belaka (kalau ilmu kebalnya berasal dari makhluk halus (jin/setan) lain ceritanya). Pedang yang akan digunakan telah dipesan khusus untuk pertunjukkan tersebut. Bagian dekat gagang pedang dibuat tajam (panjang bagian yang tajam dapat diperkirakan sendiri) dan selanjutnya sampai bagian ujung p[edang dibuat tumpul. Saat uji coba dengan memotong kayu ataupun semangka digunakanlah bagian pedang yang tajam tersebut dan saat akan digunakan pada tubuk seseorang digunakan bagian yang tumpul. Dengan sedikit variasi gerakan maka trik pedang itu tak mudah diketahui.
Baiklah Kadang dan Adhek2 SH Terate sekian dulu lain kali Saya lanjutkan lagi dengan tema yang

[+/-] Selengkapnya...

Admin

Kharisma

Warga SH Terate Smaga


1.Dria (2005)
2.Tegar (2005)
3.Prima (2005)
4.Eka (2006)
5.Kharisma (2006)
6.Ficky (2007)
7.Mifta (2007)
8.Ardianto (2008)
9.Kristianto (2008)
10.Aldila (2009)
11.Rizki (2009)
12.Imam (2009)
 
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA

Ikuti Blog ini

Tukar Link